Minggu, 13 September 2015

cara mengatasi kejang anak

kejang ialah salah satu bentuk gangguan saraf. sekitar 2-5 persen anak akan mengalami kejang sebelum berusia 3 tahun. 

sedangkan sebagian besar anak mengalami kondisi mirip kejang, padahal bukan kejang. keadaan ini terutama terjadi pada anak yang sebelum dan sesudah kejadian tidak merhasrat sakit. menurut kevin chapman, dokter anak sub seorang ahli saraf di phoenix, amerika, berikut beberapa contoh kejadian yang mirip kejang: 

1. yang terjadi : ketika makan, bayi meregangkan punggung dan melebarkan tangan. 
artinya : gastroesophageal reflux (ger), problem pencernaan umum 
tindakan anda : tanyakan pada dokter taktik pemberian makan alternatif.
2. yang terjadi : bayi anda menghentakkan kepala ke depan dan belakang
artinya : getaran ringan, suatu refleks yang dipicu rhasrat senang 
tindakan anda : konsultasikan pada dokter anak untuk meyakinkan penyebab kejadian. 

3. yang terjadi: anak anda berkedut beberapa kali ketika tertidur
artinya : gangguan tidur ringan disebut myoklonus, bihasratnya hilang ketika anak berusia 3 tahun.
tindakan anda: bangunkan anak dengan halus agar kedutan berhenti. inderetankan pada dokter anak untuk meyakinkan penyebabnya.

4. yang terjadi : anak anda marah dan menahan napasnya. warna kulit dapat berubah memminuman beralkoholu, pucat sampai tubuhnya ksaya, namun kemudian baik-baik saja setelah satu menit. 
artinya : reaksi tubuh berhenti bernapas yang akan terjadi marah, tsayat atau merhasrat sakit. serangan mirip ini terjadi ketika bayi dan bihasratnya berhenti ketika anak berusia 5 tahun. 
tindakan anda: segera cari bantuan medis kalau anak anda memminuman beralkoholu tanpa diketahui penyebabnya. serangan ini bihasratnya tidak berbahaya, namun tetap kabari dokter anda. 
5. yang terjadi : bayi atau anak anda mengalami demam, lalu kedutan, mengentak dan tubuhnya ksaya. 
artinya : kejang demam. 3-5 persen balita mengalaminya. 
tindakan anda : setelah kejang, beri obat penurun panas dan hubungi dokter anda segera.
6. yang terjadi : anak anda tiba-tiba tidak sadarkan diri, mungkin ditambah dengan gerakan tak terkontrol pada mata, wajah dan tubuh. setelah itu ia merhasrat mengantuk atau lemah. 
artinya : kejang epilepsi, yang mungkin terjadi pada 1 persen anak-anak (risiko ini lebih tinggi pada anak dengan problem pertumbuhan)